Rangkasbitung, ( leonews.co.id ) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Rangkasbitung terus bergerilya mengajak stakeholder terkait untuk mendukung program Revitalisasi Pemasyarakatan.
Budi Ruswanto, memberikan sertifikasi bagi seluruh Narapidana di Lapas Kelas III Rangkasbitung. Ia mengunjungi salah satu pengrajin batik terkemuka di Kabupaten Lebak, yaitu Chanting Pradana Batik Lebak di Desa Bojongleles, Cibadak, Jum’at (7).
Budi akrabnya, menyampaikan bahwa kunjunganya ke tempat pengrajin Batik Lebak merupakan langkah untuk meningkatkan kerjasama yang telah disepakati antara Lapas Kelas III Rangkasbitung dengan Chanting Pradana Batik Lebak dalam hal Pembinaan kemandirian membatik bagi WBP.
“Chanting Pradana Batik lebak ini meruppakan salah satu mitra kami yang sangat penting bagi pembinaan WBP, saya melihat sangat strategis sekali bagi kami, bagi WBP juga. Selain batik lebak ini sudah memiliki pangsa pasar dan disukai publik, oleh karenanya kami memohon agar bisa menularkan ilmu membatiknya kepada WBP kami disini (Lapas)”. Ujar Budi
Kami melihatnya keterampilan batik ini memiliki potensi berkembang yang pesat. ”pelatihan ini salah satu amanat dari Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020, dimana kita harapkan narapidana menjadi unggul dan mandiri serta mendapat sertifikasi atas keterampilan yang mereka miliki sehingga nantinya akan menjadi bekal bagi mereka setelah bebas, semoga saja kami bisa mewujudkan batik khusus Pemasyarakatan yang dibuat dari tangan-tangan kreatifitas WBP, insyallah kami didukung Chanting Pradana Lebak” Harap Budi mantan Kasubag TU Pimpinan dan Protokel Ditjenpas ini.
Menanggapi Kunjungan Kalapas, Direktur Chanting Pradana Batik Lebak merasa senang dan mengapresiasinya. Ia juga berharap hal yang sama, bahwa kerjasama dengan Lapas dapat memberikan manfaat terutama bagi WBP.
“kita sudah pernah mengadakan sebelumnya, namun belum optimal, kami rasa sekarang momen yang tepat untuk kita lanjutkan kembali, insyallah minggu depan kita berikan pelatihannya sesuai harapan kalapas, kita latih untuk bagaimana membuat batik tulis kemudian kita evaluasi, harapannya kalau yang bagus bisa bergabung bersama kami, atau syukur-syukur Lapas bisa membuat mekanisme pembuatan batik seperti kami secara mandiri, dan kami yakin Lapas mampu mewujudkanya”, tutur Uum sapaan akrabnya..(Hms/Nasri)