leonews.co.id
Berita Pilihan

Dua Menteri Kabinet Pembangunnan Dua dan Kepala Daerah Ditangkap KPK

Share this article

JAKARTA (leonews.co.id) – Selama kurang dari dua pekan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dua menteri Kabinet pembangunan dua, ditangkap. Mereka masing – masing Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.

Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke dalam kerangkeng besi atas tuduhan korupsi hingga belasan juta rupiah. Juliari Peter Batubara siamankan KPK bersama enam orang, masing-masing MJS, direktur PT TPAU , WG, AIM, HS dan sekretaris di Kemensos berinisial SN serta seorang pihak swasta berinisial SJY.

Juliari yag juga kader PDIP ini, ditangkap karena diduga memangkas dana dua priode proyek bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020. Modus penerimaan suap yang diakukannya dengan cara memotong Rp 10 ribu dari setiap paket sembako dari niilai Rp 300 ribu perpaket yang seharusnya kepada penerima.

Dari jumlah itu, setidaknya KPK menduga Juliari s, udah menerima Rp 8,2 miliar dan Rp 8,8 miliar dalam dua priode di tahun 2020.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan 5 tersangka, yakni Juliari Batubara selaku Mensos serta dua pejabat PPK Kemensos, Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, yang dijerat sebagai penerima suap, serta Ardian IM serta Harry Sidabuke, yang merupakan vendor penyedia bansos sebagai pemberi suap.
Ketiga tersangka sudah ditahan terlebih dahulu, sebelum Mensos Juliari dan Adi menyerahkan diri.

“Pada pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama diduga diterima fee kurang-lebih sebesar Rp 12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh MJS (Matheus Joko Santoso) kepada JPB (Juliari Peter Batubara) melalui AW (Adi Wahyono) dengan nilai sekitar Rp 8,2 miliar,” kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers.

Dikabarkan, ada 17 orang yang ditahan KPK dalam rangkaian opersai Tangkap Tangan (OTT) yang berlangsung di Jakarta, Depok, dan Bekasi. Dari jumlah itu, tujuh orang diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Edhy Prabowo dan staf khususnya.

Edhy diringkus dan sejumlah stafnya diringkus di Bandara Soekarno sesaat setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat dari Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat Rabu (25/11/2020) dini hari dalam kunjungan kerja. Pihak KPK, menanckap Kader dari Partai Gerindra ini, atas izin tambah, sebagai penerima suap dalam pemberian izin usaha dan pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Izin tersebut antaranya tentang export benih benur (udang lobster). Dua hari kemudia Jumat (27/11/2020) KPK menemukan uang sebanyak Rp 425 Juta saat menangkap Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna, atas tuduhan korupsi proyek pembangunan rumah sakit.

menggelar OTT, kali ini menyasar Kementerian Sosial. Pada konstruksi perkara, KPK mengungkapkan bahwa Juliari diduga menerima uang suap sekitar Rp 8,2 miliar dalam pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama dan Rp 8,8 miliar pada periode kedua. Dengan demikian, Mensos Juliari menerima uang suap total sekitar Rp 17 miliar yang diduga digunakan untuk keperluan pribadi.

“Untuk kepentingan penyidikan, KPK menahan para tersangka selama 20 hari terhitung sejak tanggal 3 Desember 2020 sampai dengan 22 Desember 2020,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. (Red 01/***)


Share this article

Related posts