leonews.co.id
Advertorial

Jembatan Aria Wangsakara Banten, Merebut Rekor Muri

Share this article

LEONEWS.CO.ID – Jembatan Aria Wangsakara, yang diresmikan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) Selasa 29 Maret 2022, berhasil meraih Rekor Dunia Muri sebagai Jembatan dengan Hiasan Ornamen Batik Etnik Terbesar. Rekor MURI diserahkan oleh perwakilan dari Museum Rekor  Muri usai acara penandatangan peresmian di ruas Jl. Syekh Nawawi Al-Bantani, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

Acara penyerahan penghargaan dari perwakilan Muri kepada Gubernur Banten Wahidin Halim, disaksikan oleh Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy serta perwakilan dari PT PP (Persero). Acara itu juga dimeriahkan dengan pesta makan-makan secara gratis untuk masyarakat yang berada di sekitar lokasi jembatan.

Ratusan warga masyarakat Kota Serang,  menyambut antusias Peresmian Jembatan Aria Wangsakara yang dimeriahkan dengan seni Rampak Bedug, Kembang Api, jajanan khas Serang, serta grup band.

Bagi pengendara yang melintas di lajur tol Tangerang – Merak dan sebaliknya dapat menyaksikan keindahan jembatan tersebut. Bahkan dapat digunakan sebagai spot foto yang sangat menarik.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Arlan Marzan dalam laporannya menyampaikan , bahwa Jembatan ARIA WANGSAKARA merupakan jembatan terlebar di Indonesia.

Nama ARria Wasangkara yang disematkan di jembatan tersebut, merupakan Pahlawan Nasional.

” Lebarnya 33,8 meter, Jembatan Aria Wangsakara menjadi jembatan terlebar di Indonesia saat ini,” ungkapnya.

ARIA WANGSAKARA,  merupakan penghargaan pemerintah Provinsi Banten , terhadap salah seorang pahlawan nasional.  ARIA WANGSAKARA  merupakan menantu  Sultan Abdul Mufakir, cucu dari Prabu Surosowan, serta aktif juga sebagai imam besar sekaligus ulama besar kalau itu. “Beliau ditugaskan oleh Sultan, untuk mempertahankan wilayah perbatasan Tangerang melawan belanda pada zaman penjajahan.

Menurutnya, jembatan Aria Wangsakara  dibangun dengan anggaran Rp 165 miliar dari APBD Banten.  Dibangun menggunakan konstruksi steel box, yang memiliki panjang 78 meter dan lebar 33,8 meter,” katanya.

Terdapat delapan  lajur kendaraan dibagi dua arah berlawanan.  Masing-masing arah terdapat 4 lajur kendaraan.

Arlan menyebutkan jembatan tersebut, sudah melalui uji muat 12 truk tronton muatan penuh sekitar 400 ton atau 70% dari kapasitas beban muatan jembatan.

JEMBATAN  ARIA WANGSAKARA merupakan fly over,  membentang di atas Jalan Tol Tangerang – Merak, sebagai pengganti JEMBATAN  BOGEG   Jalan Raya Syech Nawawi Al Batani yang sebelumnya memang sudah ada,  namun kondisinya sempit dan mulai rapuh. Setelah dibangunnya jemabatan baru tersebut,

Untuk diketahui Jembatan ARIA WANGSAKARA meruapakan pengembangan jemabatan Bogeg yang sebelumnya sudah ada, namun kondisinya sangat sempit (hanya empat meter)  dan sudah rapuh. Kendati demikian Jembatan Bogeg tetap digunakan untuk pejalan kaki setelah melalui proses perbaikan di sana-sini. (Advertorial)

 

Editor    : Wisnu Bangun

 


Share this article

Related posts