TANGERANG (leonews.co.id) – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berkualitas Nasional (BKKBN) Provinsi Banten melakukan penyesuaian terhadap jadwal dan pelaksanaan Verifikasi Lapangan Kegiatan Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tahun 2025 di Kelurahan Poris Pelawad, Kecamatan Cipondoh, Rabu 14 Mei 2025. Verifikasi lapangan dilakukan dalam rangka penilaian apresiasi Kampung Keluarga Berencana (KB) terbaik tingkat Provinsi Banten.
Penyesuaian ini disampaikan melalui surat resmi bernomor 1531/KK.01/J.11/2025 yang ditujukan kepada seluruh Kepala OPD KB Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pembinaan dan penguatan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas yang berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung KB.
Walikota Tangerang Sachrudin mengatakan, Kampung Keluarga Berkualitas merupakan satuan wilayah setingkat desa atau kelurahan yang menjadi wadah integrasi program pembangunan keluarga. “Kampung ini berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan siklus kehidupan, meliputi penyediaan data, perubahan perilaku, layanan keluarga dan penataan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat,” katanya.
Kegiatan verifikasi menargetkan seluruh wilayah menjadi Kampung KB, lanjut Sachrudin. “Kampung KB adalah hasil kalibrasi OPD terkait. Ia mencerminkan kualitas SDM dari hulu hingga hilir – dari catatan kependudukan, anak-anak, hingga dewasa – dengan tujuan akhir masyarakat yang sehat dan sejahtera,” lanjutnya.
Sachrudin berharap, agar Kampung KB “Sedekah Berkah” menjadi contoh nyata kolaborasi positif antara komponen masyarakat dengan pemerintah di tingkat kelurahan, kecamatan dan Pemerintah Kota. “Ini adalah contoh nyata kolaborasi dan semangat gotong royong antara masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya, sesaat setelah menerima Tim Verifikasi dari Provinsi Banten, Lomba Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Tahun 2025 tersebut.
Menurutnya, saat ini Pemerintah Kota Tangerang sedang melakukan pembenahan dan akan terus mendorong pembinaan Kampung KB, agar pemahaman masyarakat tentang keluarga berkualitas betul-betul baik. “Agar menjadi sebagai warga negara sakinah mawadah warahmah termasuk akan membuat pembentukan tim KB baru lagi di wilayah lain melalui RT RW nya,” kata Walikota Tangerang.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) terus memaksimalkan peran Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di 104 kelurahan yang ada di Kota Tangerang.
Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Tangerang, Dr. Tihar Sopian, SE, M.Si menyampaikan, bahwa Kampung KB bukan hanya proyek pemerintah, tetapi harus tumbuh dari partisipasi masyarakat. “Fokus utamanya adalah kader, RT, RW dan tokoh lokal. Mereka harus mampu memanfaatkan potensi ekonomi, menjaga kerukunan, serta menjalankan program dengan semangat gotong royong. Semoga Kampung KB Sedekah Berkah ini bisa menang di tingkat provinsi. Usulan dari Pak Lurah dan Pak Camat sudah kami terima dan kami dukung penuh,” katanya.
Dr. Tihar menjelaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menyukseskan program Kampung KB. “Ini bagian dari kewajiban pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pembinaan pengetahuan, pemahaman nilai keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah harus ditanamkan di semua kampung. Kita harus bergerak bersama-sama, dari RT, RW sampai Camat, agar keluarga di semua Kampung KB menjadi berkualitas,” tegasnya.
Dr. Tihar berharap kampung KB “Sedekah Berkah” di tingkat Pemerintah Kota itu, akan menjadi kampung dengan Keluarga Berkualitas (KB) Tahun 2025 pada tingkat Provinsi Banten yang akan datang. “Kampung KB Poris Plawad Siap Juara di Lomba Kampung Keluarga Berkualitas Se-Banten yang akan datang,” kata Tihar.
Dr. Tihar menyebutkan, Kampung KB ini adalah bagian dari pembangunan sumber daya manusia (SDM), yaitu mulai dari nol ada anak remaja selanjutnya menjadi dewasa dan kemudian dewasa.
Menurutnya diharapkan melalui program dan kampung berkualitas tersebut, Pemerintah Kota Tangerang dengan program SDMnya akan menghasilkan masyarakat sehat dan bahagia.
Goal dari dari program tersebut katanya, sesuai dengan apa yang telah disampaikan sebelumnya pada saat ekspos, bahwa secara materi teman-teman semua sudah menguasai dan fokusnya-pun memang real di lapangan.
Hal itu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh teman-teman baik dari kader ke wilayah yang memang intervensi. “Harapan bagi kami pemerintah Kota Tangerang, dalam hal ini DP3AP2KB, masyarakat dan OPD terkait, bersama-sama membangun dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya dapat memanfaatkan sumber ekonomi yang memang itu menjadi potensi, termasuk menciptakan masyarakat menjadi sehat dan sejajar dan hidup rukun. Tentang Kampung KB, adalah daerah yang dibentuk atas intervensi masyarakat itu sendiri bekerjasama dengan pemerintah. “Jadi harus ada intervensi dari masyarakat sebagai pelaku yang ada di wilayahnya. Selain program kemudian juga berkelanjutan nah labelnya inilah yang harus kita jaga,” tegasnya.
Dia juga menuturkan, bahwa Kampung KB, juga memiliki julukan sedekah berkah. Kehidupan masyarakat yang bergotong-royong dengan cara bersedekah. “Nah ini bagian-bagian yang menariknya. Ada sedekahnya itu loh. Ada kegiatan sedekah kain kafan,” tuturnya.
Sedekah kain kafan ini adalah sumbangan perlengkapan penguburan bagi warga masyarakat yang berduka.
“Mudah-mudahan melalui lomba di tingkat Pemerintah Kota Tangerang ini, kami bisa menciptakan sebuah daerah yang memiliki masyarakatnya tentram damai dan senantiasa bergotong royong,” tuturnya.
Kampung ini terbentuk atas inisiasi masyarakat, yang diajukan kepada kelurahan, kecamatan dan pemerintah kota Tangerang. “Jadi semuanya diawali dari masyarakat sebagai intervensi di daerah. Ada generasi genre, forum anak dan ada juga lansia,” tegasnya
Titin Hartini, S.Kom, Lurah Poris Plawad, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik pelaksanaan verifikasi ini sebagai momentum penguatan dan evaluasi. “Kami berupaya menampilkan pengelolaan Kampung KB secara terbuka, kolaboratif, dan inklusif. Ini bukan hanya tentang penilaian, tapi tentang kesungguhan warga dalam membangun kampung yang berkualitas,” ujarnya.
Tim penilai dari BKKBN Provinsi Banten terdiri dari lima orang dan akan melakukan verifikasi di delapan lokasi berbeda, antara lain di Kota Serang, Tangerang, Pandeglang dan wilayah lainnya. Penilaian akan mencakup dokumen pendukung, praktik lapangan, serta inovasi yang dijalankan di setiap Kampung KB tanpa seremoni, demi memastikan substansi menjadi fokus utama dalam penguatan program. (Dina/Red02))