leonews.co.id
Nusantara

DPRD Kabupaten Serang Minta Koperasi Gemah Ripah Diaudit

Share this article

leonews.co.id – Komisi III DPRD Kabupaten Serang mendorong agar Koperasi Gemah Ripah milik aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Serang untuk diaudit tim independen. Permintaan DPRD Kabupaten Serang itu dilakukan karena Koperasi Gemah Ripah diduga bermasalah.

Hal itu perlu dilakukan agar ada kejelasan terkait dengan dana yang disimpan di Koperasi Gemah Ripah tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Serang M Novi Fatwarohman mengatakan, pimpinan dan pihak manajemen koperasi Gemah Ripah harus bisa menyampaikan dan menjelaskan kepada para anggotanya terkait dengan keuangan yang ada di koperasi tersebut.

“Makanya penting terkait keuangan koperasi Gemah Ripah ini perlu ada audit dari tim auditor independen. Itu untuk mengetahui berapa dana yang dipinjam oleh anggotanya dan berapa dana simpanan yang ditarik dari anggota setiap bulannya,” kata Novi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin 23 Mei 2022.

Politikus Gerindra itu juga menuturkan, pimpinan atau manajemen koperasi juga harus menjelaskan terkait tidak adanya rapat anggota tahunan (RAT).

Kemudian juga terkait pembagian sisa hasil usaha (SHU) sejak tahun 2017 agar tidak menjadi pertanyaan-pertanyaan bagi para anggotanya.

“Tagih juga kredit yang macet biar bagaimanapun anggota yang punya tunggakan harus bertanggungjawab. Ini pasti akan menjadi bom waktu kalau tidak segera dilakukan RAT terkait kondisi koperasi yang sebenarnya. Kalau di BUMD (badan usaha milik daerah) kan ada RUPS (rapat umum pemegang saham) luar biasa, lakukan itu,” katanya.

Asda II Bidang Administrasi Pembangunan Pemkab Serang Hamdani mengatakan, sejak terjadi pandemi Covid-19 koperasi Gemah Ripah juga turut terdampak dan terjadi penurunan simpan pinjam.

“Sebeanrnya saya belum tahu persis baru dapat cerita-cerita saja, tapi yang jelas koperasi ini kurang sehat dan harus dipulihkan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pencairan tabungan anggota yang sudah pensiun cukup terkendala karena dana yang dipinjam anggota macet dan belum masuk sehingga untuk menutupinya menggunakan dana yang masuk dari anggota.

“Sekarang ini sedang diinventarisi aset dan dana yang ada di luar yang dipinjam oleh anggora. Kalau informasi dari Pah Ahmad Fuad (Manajer koperasi) aset yang dimiliki ruko yang sekarang jadi kantor koperasi di Pasar Lama dan beberapa kios di depan Perumahan RSS Pemda, Cipocok. Untuk kredit yang macet nilainya saya belum tahu,” ucapnya. (Addin/Red02)


Share this article

Related posts