Serang, ( leonews.co.id ) – Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku prihatin terhadap jika pencabutan subsidi gas elpiji 3 kilogram (kg) bener terjadi. Menurutnya, kenaikan harga gas elpiji tabung melon nantinya akan memberatkan masyarakat miskin dan para pelaku usaha mikro kecil dan menangan (UMKM) terlebih yang baru merintis usaha. Padahal, kenaikan harga gas tabung melon sebenarnya sudah dirasakan oleh masyarakat jauh sebelum ada rencana pencabutan subsidi.
“Sesungguhnya sudah naik melalui agen-agen. Yang tadinya Rp 16 ribu standar harga, tapi ketika sampai ke rumah kan harganya ada yang jadi Rp 20 ribu bahkan lebih. Prakteknya sudah naik, jadi apalagi sekarang kalau dicabut subsidinya, ya akan semakin naik lagi harganya. Kasihan nanti rakyat,”tutur Gubernur kepada wartawan usai membuka acara Sosialisasi Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Plaza Aspirasi, KP3B, Curug, Kota Serang.
Gubernur menjelaskan, tabung gas melon menjadi kebutuhan pokok tidak hanya bagi masyarakat miskin tapi juga pelaku usaha kecil rumahan yang masih minim modal. Artinya, ujar Gubernur, apabila harga tabung gas melon kembali naik, maka modal yang diperlukan harus lebih besar dari sebelumnya sehingga keuntungan semakin kecil.
“Usaha-usaha rumahan ini kan cukup banyak, mereka ingin menciptakan kemandirian ekonomi keluarga dengan tidak bergantung pada penghasilan suami atau memang tidak ada anggota keluarganya yang bekerja di industri. Harusnya kan pemerintah memberi dukungan, bukan memberatkan,”jelasnya
Pada prinsipnya, lanjut Gubernur, ia berharap pemerintah pusat dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan hal-hal yang akan merugikan rakyat khususnya masyarakat dan para pedagang kecil.
“Memang kasihan rakyat terutama para pedagang kecil, masyarakat kecil, mereka akan jadikan itu beban. Semoga ada solusi terbaik,”pungkasnya.
Diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menghentikan subsidi pada harga elpiji 3 kg mulai semester II tahun ini. Sebagai gantinya, pemerintah akan memulai program penyaluran subsidi tertutup kepada masyarakat tidak mampu. Dengan pola secara tertutup, penyaluran gas elpiji 3 kg diharapkan tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak. ( Red )