SERANG (leonews.co.id) – Mantan Kadiv Propam Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo, dalam keadaan tertekan dan stres berat. Hal itu tergambar saat tersangka kasus pembunuhan Birgadir Josua Hutabarat atau Brigadir J ini, menghadiri sidang etik untuk yang pertama kalinya di TNCC Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Ahli Forensik Emosi Handoko Gani menjelaskan ketegangan Irjen Ferdy Sambo terlihat dari gestur tubuh saat menjawab pertanyaan majelis sidang yang dipimpin Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri. “Hal itu terlihat pada gesture Sambo, yang menggenggam ujung senderan tangan kursi,” kata Handoko, yang ditayang KompasTV Kamis, 25 Agustus 2022 | 19:20 WIB
Menurut Handoko dalam seni gestur, ketika seseorang memegang suatu benda dan memutar-mutar, meremasnya hal tersebut menandakan psikologis orang tersebut tidak nyaman, tegang dan cemas. Tidak hanya itu, ketegangan Sambo juga terlihat dari bibir dan mata.
Yang lainnya, kata Handoko, pada gesture berbeda Sambo juga menutup bibir. Gestur menutup bibir ke dalam ini menandakan Sambo dalam keadaan tertekan dan stres berat.
Kondisi itu, menandai seseorang sedang melakukan untuk menyusun kata, namun otak tidak bisa menyuplai oksigen dengan santai lantaran jantung dan denyut nadi berdebar sangat cepat. Sambo juga telihat menjawab dengan pendek dan beberapa kali menarik napas.
“Jika seseorang sedang tegang itu dia tidak bisa ceritakan atau menggunakan kalimat panjang. Jadi hanya menjawab pertanyaan dengan pendek-pendek kemudian ditambah lagi helaan napas, itu bisa terlihat,” ujar Handoko, dalam wawancara Kompas TV tersebut.
Editor : Wisnu Bangun