leonews.co.id
Berita Pilihan

Kajati Banten Tahan Empat Pembobol Pajak

Share this article

Leonews.co.id – Kejaksaan Tinggi Banten menahan empat pembobol pajak kendaraan senilai Rp 5,9 miliar, di UPTD Samsat Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Jumat 22 April 2022.

Keempatnya masing-masing Kasi Penagihan dan Penyetoran Zulfikar, PNS Jabatan Staf/Petugas Bagian Penetapan Ahmad Prio, tenaga honorer bagian kasir Muhamad Bagja Ilham dan pihak swasta pembuat aplikasi Samsat Budiono.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka, karena membobol uang setoran pajak kendaraan baru yang seharusnya masuk ke kas daerah Provinsi Banten.

Keempatnya ditahan selama 20 hari di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pandeglang.

Hasil operasi intelijen Kejati Banten menemukan fakta terjadi permufakatan jahat yang dilakukan oleh keempat tersangka yang diinisasi oleh tersangka Zulfikar selaku Kasi Penagihan dan Penyetoran UPTD Samsat Kelapa Dua.

Mereka bertemu pada April 2021 atas inisiatif tersangka Zulfikar yang mencoba mengorek sistem aplikasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Pada Juni 2021, kemudian Zulfikar memerintahkan tersangka Muhamad Bagja Ilham untuk memilah pajak kendaraan baru (BBN I) untuk dimanipulasi datanya menjadi mobil bekas (BBN II).

“Untuk melakukan aksinya maka tersangka MBI memilih semua berkas pendaftaran pajak mobil baru, setelah berkas dipilih maka tersangka MBI dengan membawa kertas penetapan yang telah dikeluarkan oleh tersangka AP mendatangi Biro Jasa untuk meminta uang secara tunai sesuai kertas penetapan pajak,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Leonard Eben Ezer.

Leonard menjelaska, pelaku merubah setoran pajak menjadi angka lebih kecil. Dari setoran yang seharusnya.

Selisihnya hampir 90 persen. Data yang sudah berubah itu dikirimkan melalui chatting ke tersangka Muhamad Bagja Ilham. “MBI kembali ke Bank Banten untuk melakukan perbaikan pembayaran atas penetapan yang telah dimanipulasi, dan kemudian hasil selisih kelebihan uang tersebut oleh tersangka MBI diserahkan kepada tersangka Z,” kata dia

Selanjutnya uang tersebut diserahkan kepada tersangka Ahmad Prio untuk dikumpulkan. Hal ini dilakukan para tersangka sejak Juni 2021 sampai Februari 2022.

Editor. : Wisnu Bangun

 


Share this article

Related posts