leonews.co.id
Advertorial Headline Peristiwa

Dinkes Banten : Pneumonia Menjadi Ancaman Serius Bagi Balita

Foto istimewa
Share this article

SERANG (leonews.co.id) : Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mengingatkan, wabah Pneumonia dapat menjadi ancaman serius bagi anak-anak terutama  di bawah usia lima tahun (balita).

Siaran resmi Dinkes Provinsi Banten yang diterima leonews.co.id, Selasa 21 Oktober 2025 menyebutkan, bahwa Pneumonia adalah penyakit dengan peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme pathogen,  seperti bakteri, virus, jamur dan parasit.

Ditegaskan dalam siaran itu, bahwa wabah Pneumonia dapat menyebabkan seseorang terkena  penumpukan cairan, atau nanah di kantung udara yang mengakibatkan sulit bernapas.

Disebutkan juga bahwa penyakit bisa menular, dan berakibat fatal bagi orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia.

Kendati demikian disebutkan, bahwa Pneumonia merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dan diobati.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021 menunjukkan, bahwa hampir 740 ribu kematian pada anak di bawah lima tahun disebabkan oleh pneumonia.

Angka ini menegaskan betapa pentingnya upaya pencegahan dan penanganan pneumonia, terutama pada kelompok rentan seperti balita.

Guna mencegah kematian pada bayi dan balita, kata siaran itu, maka perlu mengenali deteksi gejala pneumonia pada anak.

Salah satunya yaitu saat anak batuk dan pilek, cek juga  frekuensi pernapasan dan melihat apakah ada tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas.

“Jika ada gejala batuk, demam, dan napas sudah cepat serta ada tarikan dinding ke dalam, segeralah bawa ke rumah sakit   untuk dilakukan pemeriksaan,” sebut siara pers tersebut.

Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  1. Gejala Infeksi

Gejala infeksi sering kali menjadi tanda awal pneumonia pada anak.

Beberapa gejala yang muncul meliputi:

* Demam: Suhu tubuh anak meningkat sebagai respons terhadap infeksi.

* Lemah: Anak terlihat kurang bertenaga dan tidak aktif.

* Letih: Rasa lelah yang berlebihan meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

* Lesu: Anak terlihat tidak bersemangat dan kurang responsif.

* Nafsu Makan Turun: Penurunan minat untuk makan atau minum.

Sedangkan pada bayi, gejala pneumonia bisa menjadi tidak spesifik.

Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti lemah, lesu, rewel, atau yang sering disebut dengan istilah not doing well.

2.Gejala Respiratori

Gejala yang berkaitan dengan sistem pernapasan juga merupakan indikator penting pneumonia. Beberapa gejala yang dapat diperhatikan meliputi:

Batuk: Batuk yang berlangsung lama atau semakin parah.Pilek: Hidung tersumbat atau keluarnya lendir dari hidung.

Bernapas Lebih Cepat: Frekuensi napas anak meningkat dibandingkan dengan biasanya.

Kesulitan Bernapas: Tanda-tanda seperti penarikan dinding dada ke dalam saat bernapas.

Memperhatikan gejala-gejala ini sangat penting untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Jika anak menunjukkan tanda-tanda pneumonia, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut.

Pencegahan Pneumonia :

  • Berikan ASI eksklusif dan lengkapi imunisasi, diantaranya imunisasi DPT-HB-HiB, BCG, MR, PCV dan Influenza
  • Pemberian nutrisi yang adekuat untuk mencegah malnutrisi
  • Hindari paparan polusi di dalam dan luar ruangan
  • Hindari dari orang sakit batuk pilek
  • Jaga kebersihan rumah dan lingkungan
  • Ventilasi rumah yang cukup
  • Rajin mencuci tangan

Pneumonia dapat menyebabkan KEMATIAN jika TIDAK SEGERA DIOBATI. Bawa SEGERA ke Puskesmas terdekat.

Mencegah terjadinya Pneumonia lebih baik dari pada mengobati anak yang yang terlanjur terpapar. (Advertorial)

 

Sumber : Dinkes Provinsi Banten

 


Share this article

Related posts