leonews.co.id
Berita Pilihan Headline

Duka Menyelimuti Bandung,  Mengantar Kepulangan Eril

Share this article

BANDUNG (leonews.co.id) – Suasana duka warga di Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengiringi kepulangan Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, ke tempat peristirahatannya yang terakhir, Senin 13 Juni 2022. Sisi jalan Raya Pangalengan menuju Islamic Center Cimaung Kabupaten Bandung,  dipadati warga sejak pagi hingga menjelang siang.

Tidak hanya warga masyarakat biasa, tapi juga ratusan siswa dan siswi pelajar di daerah itu, berjajar menuhi sisi jalan sejak dari tempat persemayaman jenazah putra Sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan hingga ke pemakaman.

Mereka dengan sabar berdiri  untuk menanti iring-iringan rombongan pembawa  jenazah. Diantara mereka ada yang membawa bunga tangkai, sebagai ucapan belasungkawa.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi mengaku, mendapatkan aspirasi dari forum siswa, komunitas pelajar maupun organisasi yang hendak mendoakan Eril. “Hampir setiap rute yang dilalui, oleh rombongan pengantar jenazah tidak saja dipadati oleh masyarakat tapi juga para pelajar,” katanya.

Dedy juga menyebut, telah mempersilakan para pelajar siswa dan siswi yang akan menyambut dan memberikan penghormatan untuk jenazah Eril menuju pemakaman. Kendati demikian, Dedy mengimbau agar siswa dan siswi dapat berlaku tertib, supaya tak mengganggu laju kendaraan rombongan menuju pemakaman.

Di lokasi penguburan, terpantau suasana duka dan haru tercemin dari setiap orang yang berada di lokasi pemakaman. Tidak hanya keluarga, tapi  setiap orang yang berada di sekitar lokasi kuburan. Sementara Ridwan Kamil dan istri, Atalia, serta anggota keluarga lain tampak berpakaian serba hitam duduk di sebelah makam Eril.

Jenazah Eril diberangkatkan ke permakaman, dari rumah duka diiringi Selawat-Tahlil. Setibanya di lokasi penguburan, peti jenazah digotong oleh sejumlah anggota Brimob, Polda Jawa Barat, dari mobil yang membawanya.

Tiba di lokasi pemakaman pukul 10.55 WIB. Sebelum dimasukkan ke liang lahad, azan dikumandangkan Muzzamil Hasballah. Usai azan dikumandangkan, Ibunda Eril, Atalia, membuka kain hijau penutup peti.

Pada saat jenazah diturunkan ke liang lahat, beberapa diantaranya menangis tersedu-sedu terutama wanita. Kain kerudung yang tadinya sebagai penutup kepala,  berubah fungsi menjadi penghapus air mata.

Ridwan Kamil berdiri dan mengambil pasir dan dimasukkan ke dalam liang lahad. Setelah itu beberapa petugas mulai memasukkan pasir ke dalam liang lahad.

Dalam instagramnya, Ridwan Kamil mengunggah  “Dear Eril, saatnya kamu pulang ke negeri yang menguntai jutaan doa. Ke negeri para Wali yang salah satunya adalah leluhurmu,” unggahnya.

“Dear Eril, sudah aku siapkan sebuah tempat yang istimewa. Sudah aku desainkan sebuah rumah akhirmu yang indah. Di sebelah sungai kecil, dengan pemandangan gunung dan pesawahan yang hijau permai,” tulisnya.

“Dear Eril, rumah akhirmu berada di sebelah masjid. Masjid yang bertempat di kampung ibumu. Masjid yang didesain dan sedang dibangun ayahmu. Dan yang terpenting, masjid ini dinamai seperti namamu. Masjid Al Mumtadz. Yang artinya “terbaik”,” tulis Ridwan Kamil.

“‘Terbaik’ adalah caramu menjalani hidup di dunia fana ini. Tidak sia-sia kami pilihkan nama penuh doa itu untukmu. Eril, today is Saturday. It is a good day to go home,” di akhir tulisan tersebut.

Unggahan Intgram ini, sudah di-like 2,4 juta lebih. Mereka yang me-like antara lain, Gubernur Anies Baswedan dan Gubernur Mahyeldi Ansharullah.

Eril meninggal dunia usai terseret arus Sungai Aare di Kota Bern, Swiss. Eril sempat hilang selama hampir duaminggu hingga akhirnya ditemukan pertamakali oleh seorang perempuan guru dan melaporkannya ke polisi setempat.

Editor : Wisnu Bangun

 


Share this article

Related posts