leonews.co.id
Berita Pilihan

67 Orang Meninggal, 35.000 Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor

Share this article

JAKARTA (leonews.co.id) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan 35.502 warga mengungsi dan 67 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang melanda sejumkah daera di Indonesia pada1 Januari 2020. Dia menyebutkan, berdasarkan data kerusakan fasum, fasos dan perumahan, Kabupaten Lebak merupakan daerah dengan kerusakan infrastruktur terbanyak selain Kabupaten Bogor.

Di Kabupaten Lebak, kata Myhajir, ada sungai yang pindah, bergeser dari sungai awal kemudian desanya jadi sungai baru. “Berdasarkan data BNPB yang ia terima, banjir dan longsor berdampak pada 293 kelurahan dan 74 kecamatan terendam,” katanya usai mengikuti rapat koordinasi tingkat menteri terkait banjir Jakarta, Jabar dan Banten di kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Hadir dalam rapat koordianas tingkat menteri itu, antaranya Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati.  Selain itu juga hadir Kepala BPPT Hammam Riza, Kepala BMKG Dwikorita, Kabasarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito, perwakilan TNI, dan perwakilan dari BNPB. Hadir pula dari pemerintah seperti Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi.

Wakil GubernurBanten Andika Hazrumi memastikan penanganan korban banjir, khususnya di Kabupaten Lebak, pelayanan dasar terpenuhi. “Kebutuhan tempat tinggal sementara dalam hal ini pengungsian, pangan, kesehatan, pendidikan, itu dulu yang kita fokuskan bisa diterima oleh para korban,” tuturnya.

Dia mengatakan, khusus di Kabupaten Lebak sampai H+6 banjir bandang tercatat sebanyak 1.310 rumah warga yang rusak sehingga tidak bisa ditinggali lagi oleh pemiliknya. “Mereka ini lah yang jadi sasaran pelayanan dasar kami di tenda-tenda pengungsian,” tuturnya.

Menurutnya  masih ada sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak yang terisolir akibat banjir bandang 1 Januari lalu. Dalam penganannnya kata Andika, pihaknya bersama pemerintah pusat, Pemkab Lebak, TNI, Polri, Basarnas, PMI dan unsur relawan kini masih melakukan proses evakuasi.  “Sambil mengevakuasi, kita pastikan juga logistik terdistribusikan kepada mereka yang menunggu giliran untuk dievakuasi,” tutur Andika yang juga Ketua Tagana Banten ini. . (Red 01)

 

 

 


Share this article

Related posts