leonews.co.id
Advertorial

Seba Baduy, Terpopuler ke-Dua di API Award 2021

Share this article

Ditulis Oleh : Nasri

BANTEN (leonews.co.id) – Tradisi Seba Baduy meraih prestasi ke dua sebagai pariwisata terfavorit pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021 di Labuan Bajo,Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah Festival Danau Ranau, Kabupaten OKU Selatan , Provinsi Sumatra Selatan sebagai juara satu, Kamis 20 Mei 2021 malam.

Pada tahun 2021 ini Tradisi Seba Baduy tetap dilaksanakan meski di tengah pandemi COVID-19. Bedanya kali ini tidak ada kemeriahan seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya diikuti ribuan peserta. Pada tahun ini, Seba Baduy hanya diikuti oleh 24 warga perwakilan suku Baduy Dalam dan luar.

Mereka jalan kaki sejauh 40 kilometer menuju Pendopo Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, yang di sambut oleh Bupati Lebak Iti Octavia. Penyambutan yang dilakukan juga sederhana karena dilakukan terbatas.

Atas kondisi itu, Iti Octavia, meminta maaf tidak bisa menyambut dengan meriah. “Harusnya sekarang seba gede (kunjungan besar), minta maaf, bukan karena tidak ingin memuliakan saudara, orang tua kami dari Baduy, tapi karena pagebluk harus taat protokol kesehatan,” kata Iti, saat menyambut 24 warga Baduy di Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat (21/5/2021).

Seharusnya, Seba Baduy dilaksanakan meriah semua masyarakat bersuka cita menyambut acara ini.
Festival Seba Baduy juga masuk ke Kalender Wisata Nasional dan menjadi event yang mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanagera ke Kabupaten Lebak. “Biasanya Pemkab Lebak membuat festival khusus sekitar satu minggu. Sekarang kita laksanakan secara virtual saja bisa disaksikan di media sosial,” kata Iti

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Wawan Sukmana mengatakan, Seba Badui yang meraih prestasi terfavorit pariwisata di Indonesia itu merupakan anugrah yang tak terhungga dari yang Maha Kuasa. “Kami memberikan apresiasi terhadap , acara seba baduy trebut,” katanya kepada wartawan, di lebak.

Dia mengatakan, “Seba Badui” merupakan budaya masyarakat Suku Badui yang ada di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan hingga kini masih tetap lestari. Tradisi Seba Badui menjadikan khasanah budaya Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Selama ini, pelaksanaan tradisi Seba Badui atas keinginan warga Badui berdasarkan perhitungan adat, namun biasanya setelah melaksanakan ritual Kawalu.
Dimana Kawalu pemukiman masyarakat Badui tertutup bagi wisawatan.

Dikatakannya, budaya Seba Badui merupakan bentuk silaturahmi masyarakat Badui dengan pemerintah yakni Bupati Lebak dan Gubernur Banten serta pejabat lainnya. Budaya ini, sebagai
bentuk syukur masyarakat pedalaman di Banten Selatan tersebut, atas apa yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, terhadap pertanian yang mereka lakukan selama setahun.

Seperti biasa dalam tradisi Seba Badui itu, warga Badui menyerahkan hasil pertanian mereka, seperti pisang, talas, beras huma, petai, gula merah dan aneka makanan ke Bapak Gede atau Ibu Gede ( Kepala Daerah). Acara seba baduy yang diselenggarakan tersebut, sebagai upaya masyarakat pedalaman itu, untuk menyampaikan aspirasi serta perlindungan dari aparat pemerintah setempat.

Disebutkan, masyarakat Badui kerap mendapat gangguan keamanan orang luar, seperti melakukan perusakan di kawasan pemukiman adat.

Pada tradisi Seba Badui tahun 2021, kata Wawan, masyarakat Badui meminta perlindungan permohonan kepada bupati dan aparat penegak hukum karena adanya eksploitasi pertambangan emas tanpa izin di kawasan Gunung Liman. Sedangkan, Gunung Liman itu, merupakan gunung larangan yang merupakan titipan dari leluhur dan harus dijaga.

Dari laporan yang dilakukan, oleh masyarakat Baduy, para pelaku perusak Gunung Liman sudah ditangkap oleh aparat Kepolisian.

Acara Seba Badui merupakan acara adat tahunan yang harus diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat Baduy dalam maupun Badui Luar,. “Menurut kepercayaan merka, apabila, tidak dilaksanakan Seba Badui akan kualat dan dapat menimbulkan malapetaka bencana alam,” katanya.

Itulah sebabnya, tradisi Seba Badui itu hingga kini masih tetap dilaksanakan meskipun Indonesia sedang dilanda pandemi COVID-19. Seba Badui ini, sudah berlangsung ratusan tahun dari sejak pemerintah Kerajaan Kesultanan Banten.

Tokoh Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Djaro Saija mengatakan masyarakat adat Suku Badui kini tercatat 11.800 jiwa tersebar di 68 perkampungan. Masyarakat Badui Dalam melaksanakan Seba berjalan kaki dari pemukiman Badui ke Rangkasbitung dan Kota Serang dengan menempuh kurang lebih sepanjang 80 kilometer dan jika pulang pergi 160 kilometer. (Advertorial)


Share this article

Related posts