Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menunda rapat koordinasi terkait pengembangan komoditas kakao yang sejatinya dilaksanakan pada Rabu (16/1). Sebab, tidak seluruh unsur pemerintah hadir memenuhi undangan Darmin.
Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura Kemenko Perekonomian Wilistra Danny mengatakan rapat koordinasi kali ini akan membahas peningkatan ekspor dan penurunan impor kakao. Untuk itu, diperlukan strategi penguatan dari segi hulu demi mengetahui potensi kakao sesungguhnya.
Hanya saja, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian tidak hadir memenuhi undangan tersebut. Ia juga tidak menyebut alasan absennya pihak Kementan dalam rapat tersebut.
“Jadi, Pak Menko Perekonomian ingin rapat ini dilanjutkan lagi dengan mengundang lengkap. Meski bicara ekspor impor, pihak yang mengurus hulu harus hadir,” jelas Wilistra di Kemenko Perekonomian, Rabu (16/1).
Menurut dia, kehadiran pihak Kementan sangat krusial. Sebab, Kementan tentu punya cara demi menata produktivitas kakao. Menurut data Kementan, produksi biji kakao 2018 diperkirakan menyentuh 350 ribu ton atau naik 16,68 persen dibanding tahun sebelumnya 300 ribu ton.
Oleh karena itu, rapat mengenai kakao terpaksa diundur. Namun, Wilistra masih belum tahu, waktu rapat selanjutnya akan dilaksanakan.
“Tentu masih akan ada pertemuan lagi karena Pak Menko Perekonomian melihat tidak siap bahannya. Jadi akan ada rapat lanjutan lagi, namun jadwalnya belum disepakati,” ujarnya.