Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen mengatakan negaranya berencana membeli sejumlah jet tempur mutakhir F-35, guna menggantikan armada F-16 yang dinilai sudah uzur. Ng menganggap jet tempur canggih buatan perusahaan Amerika Serikat, Lockheed Martin, itu paling cocok untuk menggantikan armada ‘Fighting Falcon’.
“Mereka (pejabat pertahan) telah memutuskan bahwa F-35 akan menjadi petarung penggati yang paling cocok,” tulis Ng dalam unggahannya di Facebook, pada Jumat (18/1).
“Kami ingin membeli beberapa pesawat itu terlebih dahulu sehingga bisa secara penuh mengevaluasi kapabilitas F-35 sebelum memutuskan membeli untuk armada penuh.”
Dikutip Reuters, Ng mengatakan pihaknya akan berbicara dengan mitra mereka di AS untuk membicarakan rencana pembelian tersebut. Dia memaparkan butuh waktu sekitar sembilan bulan hingga satu tahun untuk menyelesaikan persyaratan kesepakatan pembelian awal.
F-35 merupakan salah satu jet tempur generasi kelima di dunia, dan hasil penjualannya menyumbang sekitar seperempat total pendapatan Lockheed.
Lihat Juga: Cermat Menjaga Pengeluaran di Tengah Kenaikan Harga Barang
Berdasarkan kontrak negosiasi dengan Kementerian Pertahanan AS, harga jual F-35 bervariasi mulai dari seri F-35A sekitar US$90 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.
Harga tersebut sempat dikritik Presiden Donald Trump dan pejabat AS lainnya, yang juga mengeluh perusahaan kerap mengulur waktu produksi dan pembengkakan biaya.
Lihat juga: Turki Datangkan Jet Tempur F-35 Meski Ditentang Kongres AS
Tahun lalu, seluruh F-35 buatan Lockheed Martin terpaksa ditarik untuk pemeriksaan mesin, menyusul insiden kecelakaan F-35B pada 28 September lalu di dekat Beaufort, South Carolina.