leonews.co.id
Gaya Hidup

Bidang Proferty di Banten Lebih Disukai Oleh PMA

Share this article

SERANG (leonews.co.id) – Penanam modal asing (PMA), sepertinya lebih memilih investasi, dalam bidang usaha proferty, seperti perumahan,  Kawasan Industri dan Perkantoran ketimbang usaha lainnya di Provinsi Banten.  Sehingga investasi seperti bidang Listrik, Gas dan Air termasuk bidang pertambangan tidak menjadi pilihan utama mereka.

Dikutip dari situs resmi Dinas Penaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Provinsi Banten, bahwa sector utama pilihan mereka itu mencapai nilai investasi sebesar Rp. 3.93 triliun dengan 80 proyek. Pada urutan kedua, usaha di bidang Listrik, Gas dan Air investasi mereka mencapai Rp. 2.46 triliun dan 20 proyek.

Sedangkan untuk uasaha, Industri Kimia dan Farmasi nilainya mencapai Rp. 2.40 triliun dan 264 proyek. Setelah itu baru Industri Makanan dengan nilai investasi sebesar Rp. 1.71 triliun dan 129 proyek. Selanjutnya ada usaha Perdagangan dan Reparasi sebesar Rp. 1.04 triliun dengan 430 proyek. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp 1.01 triliun dengan 36 proyek.

 

Kab Tangerang Pilihan Utama PMA

 

Untuk lokasi usaha,  sepertinya wilayah Kabupaten Tangerang  masih tetap menjadi paforit bagi Penanam Modal Asing (PMA) tersebut dalam melakukan investasi. Dari delapan kabupaten kota se Provinsi Banten, pada triwulan I-2019 saja-ternyata Kabupaten Tangerang berada pada urutan terbanyak menerima investasi PMA.

Dari berbagai sumber menyebutkan, wilayah Kabupaten Tangerang, memiiki nilai investasi PMA dengan nilai Rp. 4.18 triliun dalam bentuk 812 proyek. Nilai  investasi PMA Kabupaten Tangerang tersebut,  berada di atas Kota Cilegon yakni sebesar Rp. 2.96 triliun dengan 163 proyek.

Urutan berikutnya disusul oleh Kabupaten Serang sebesar Rp. 2,66 triliun dan 280 proyek. Wilayah Kota Serang agak lebih kecil yakni sebesar Rp. 2,54 triliun dan 18 proyek. Sedangkan Kota Tangerang sebesar Rp. 2,49 triliun dan 470 proyek.

Untuk wilayah Kabupaten Lebak diperoleh catatan nilai investasi PMAnya sebesar Rp. 620.85 miliar dengan 23 proyek atau di atas Kota Tangerang Selatan yang hanya memperoleh sebesar Rp. 262.27 miliar dengan 213 proyek. Sedangkan nilai investasi PMA untuk wilayah  Kabupaten Pandeglang sebesar Rp. 237 juta dan 5 proyek.

Kondisi pada urutan terbanyak memperoleh investasi PMA, ternyata juga Kabupaten Tangerang yang  menempati urutan tertinggi mendapat realisasi investasi pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada triwulan yang sama tahun 2019, Kabupaten Tangerang memiliki nilai investasi sebesar Rp. 3.32 triliun dengan 418 proyek.

Kota Tangerang  pada urutan kedua, dengan nilai investasi sebesar Rp. 2.30 triliun dan 275 proyek. Selanjutnya diikuti oleh Kota Cilegon sebesar  Rp. 1,48 triliun dan 66 proyek.

Untuk wilayah Kabupaten Serang nilai investasi PDNnya sebesar Rp. 829.63 miliar dan 150 proyek. Sedangkan  Kota Tangerang Selatan sebesar Rp. 724.13 miliar dan 118 proyek. Kabupaten Pandeglang sebesar Rp. 130.68 miliar dan 12 proyek.

Sedangkan wilayah Kota Serang memperoleh nilai investasi PMDN dengan nilai sebesar Rp. 44.22 miliar dan 22 proyek. Disusul oleh Kabupaten Lebak dengan nilai investasi sebesar Rp. 10.54 miliar dan 17 proyek.

Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sektor dengan nilai investasi tertinggi berada pada sektor Industri Makanan dengan nilai investasi sebesar Rp. 2.91 triliun dan 104 proyek. Selanjutnya disusul berturut-turut Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp. 1.61 triliun dan 30 proyek.

Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp. 622.93 miliar dan 81 proyek, Listrik, Gas dan Air sebesar Rp. 622.56 miliar dan 16 proyek, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp. 611.95 miliar dan 74 proyek, Perdagangan dan Reparasi sebesar Rp. 497.34 miliar dan 205 proyek, dan sektor Konstruksi sebesar Rp. 385.50 miliar dan 13 proyek. (Red 01)

 

 


Share this article

Related posts