LEBAK (leonews.co.id) – Peneyebab banjir dan tanah longsor yang melanda enam kecamatan Kabupaten Lebak, pekan lalu 1 Januari 2020 menjadi perhatian serius pihak Mabes Polri. Peristiwa ini, tidak saja telah menewaskan lebih 10 rang dan dua hilang, namun juga telah meluluh lantakan 27 isi perkampungan warga setempat.
Kepala Bareskrim Mabespolri Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berencana akan melakukan pendalaman terhadap penyebab peristiwa itu. Perusahaan pembalakan dan penambangan liar yang biasa melakukan kegiatan di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dipastikan akan menjadi sasaran tembak MabesPolri.
“Di sana nanti akan didalami, apakah karena masalah adanya hutan yang tipis, atau kondisi tanahnya yang labil dan di situ juga pernah ada tambang-tambang. Nanti semuanya akan kita cek,” kata mantan Kapolda Banten ini, saat meninjau lokasi banjir di Posko Gedung PGRI Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu, 5 Januari 2019.
Dia menyebutkan, proses penyelidikan di dalam kawasan hutan konservasi itu akan dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai dan kondisi warga terdampak bencana alam stabil. “Ya nanti setelah ini akan dilakukan penertiban. Yang terpenting bagaimana mengembalikan masyarakat terkena dampak ini untuk segera pulih dan setelah itu proses ke depan nanti akan kita laksanakan berikutnya,” ujarnya.
Sigit meminta semua pihak, terutama Polri, untuk melakukan proses pertolongan, evakuasi dan pembersihan rumah warga terdampak bencana alam. Saat bersamaan Sigit yang hadir bersama istri serta Dirlantas Polda Banten Komisaris Besar Polisi Wibowo dan Kapolres Lebak Ajun Komisaris Besar Polisi Andre Firman memberikan bantuan kepada para korban. (Red 01)