JAKARTA (leonews.co.id) – Bursa calon Direktur Utama (DIrut) perusahaan penerbangan Garuda Indonesia akan digodok dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam beberapa hari terakhir. Setidaknya sudah ada tiga nama dalam bursa pimpinan perusahaan plat merah itu yang menjadi cukup kuat.
Mereka masing-masing Juliandra, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan, keputusan permanen diambil pada saat Rpat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
“Ini akan dilaksanakan 45 hari sejak kami menyampaikan surat permintaan ke OJK,” ungkap Sahala dikutip dari Viva.co.id. Nama pengganti Ari Askhara akan diputuskan pada rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada Januari 2020.
Seluruh upaya yang akan dilakukan tersebut, sebagai tindak lanjut dari langkah Menteri BUMN Erick Thohir aksi bersih-bersih di jajaran PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Aksi ini selanjutnya berhasil mengungkap skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda mahal Brompton asal Inggris beberapa waktu lalu yang melibatkan pada pemecatan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) Garuda.
Skandal ini terbongkar berkat pemeriksaan Tim Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan atas pesawat baru Garuda, yaitu GA-9721 tipe Airbus A330-900 pada Minggu, 17 November 2019. Pesawat pesanan Garuda tersebut diterbangkan dari Prancis dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta. (Red 01)