KOTA TANGERANG, ( leonews.co.id ) – Tidak kurang dari 30 perempuan di Kota Tangerang mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan di salah satu stan Festival Budaya Nusantara III. Para peserta adalah utusan dari dua kecamatan yakni Neglasari dan Benda, yang diharapkan bisa menjadi pengajar bagi masyarakat di kecamatannya masing-masing.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) ini, menghadirkan pengajar dari Kampung Batik, Larangan. Menurut Kepala Seksi Sejarah dan Pelestarian Budaya pada Dinas Budpar Kota Tangerang, Jajat Jafar, pihaknya sebetulnya telah mengadakan pelatihan sejak April 2019. “Dan ini dilanjutkan pada anggaran tambahan. Pengajar yang sekarang pun dari hasil pelatihan 2018,” ucapnya saat ditemui di lokasi.
Jajat menambahkan, para peserta diajarkan mulai dari pemberian teori membatik, dilanjutkan dengan mempola sesuai keinginan dan diteruskan dengan mencanting. “Jenis batiknya adalah batik tulis,” jelasnya.
Saat ini, Jajat menambahkan, Bidang Budpar berusaha membuat pola batik Kota Tangerang. “Kita sendiri sudah punya nama untuk batiknya, yakni “Tirta Suci”. Tirta artinya air, sedangkan Suci maksudnya adalah Sungai Cisadane,” jelasnya.
Sementara salah seorang peserta membatik Yuni Ernita, menjelaskan, dirinya baru pertama kali mengikuti pelatihan membatik. Karenanya ia pun mengaku senang dipilih oleh kelurahan untuk mengikuti kegiatan membatik tersebut. “Bersyukur juga bisa mengikuti kegiatan ini karena selain menambah ilmu juga berharap agar batik kita juga bisa ikut berkembang lagi,” pungkas perempuan yang juga kader Posyandu Teratai, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda ini.(Nasri)