leonews.co.id
Berita Pilihan

Negeri Di atas Awan Jadi Lautan Manusia

Share this article

LEBAK (leonews.co.id) – Minggu 22 September 2019, puncak Gunung Luhur, di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan sebutan Negeri di Atas Awan menjadi lautan manusia dan kendaraan. Antrian kendaraan mobil dan sepeda motor berjejal hingga hamper tiga kilometer dari bawah hingga puncak dan tak bisa bergerak– baik mundur atau maju selama berjam-jam.

“Turun pukul 07.00 dan baru terbebas macet pukul 11.00 WIB. Di atas sana masih ada ribuan motor dan mungkin ratusan mobil yang belum bisa turun. Celakanya, masih ada sejumlah pengendara yang datang ke Gunung Luhur hingga saat ini, alhasil, maju mundur tidak bisa,” tulis seorang admin di media sosial.

Ribuan wisata yang datang dari berbagai daerah ingin menyaksikan pesona negeri di Atas awan yang viral di media social tersebut secara langsung. Pada pekan kedua pada bulan Juni 2019 lalu,  pihak pengelola mengaku pengunjung yang datang jumlahnya sudah mencapai 3248 orang.

Pengelola objek wisata Gunung Luhur, Sukmadi mengatakan, peningkatan pengunjung mulai terjadi sejak Juni atau setelah Lebaran Idul Fitri. Dia menyebutkan jumlah pengunjung setiap bulan di atas 10.000 orang dari berbagai daerah, tidak hanya dari Banten Jumlah ini belum termasuk pengunjung yang datang di pekan ketiga minggu ini.

“Pengunjung dari Kabupaten Lebak diperkirakan hanya 30 – 40 persen, sisanya dari luar kota bahkan dari luar Provinsi Banten,  seperti Jakarta, Bogor, Bandung hingga Lampung. Banyak spot wisata bisa di nikkmati oleh pengunjung selain di atas Gunung Luhur,” tuturnya.

Bagi pengunjung yang tak dapat naik ke puncak gunung karena padat, pesona alam Negeri di Atas Awan dapat dinikmati dari kaki kaki gunung atau dari jalanan menuju puncak. “Spot utama memang di atas bukit yang sudah kita sediakan. Namun, di sini di sepanjang jalan ke atas bukit juga ada tempat – tempat terbuka untuk menikmati pemandangan, dan tidak kalah indahnya dengan di atas,” katanya dikutip dari Kompas.com.

Dia, menyebutkan, pengunjung yang ingin menikmati hamparan awan di Gunung Luhur harus sudah berada di lokasi antara pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB, karena awan hanya muncul pada waktu pagi hari saja. . Untuk wisatawan yang akan menginap tersedia penyewaan tenda siap pakai dengan tarif Rp 80.000.

Selain itu juga ada pilihan menginap lain di antaranya warung – warung yang menyewakan kamar hingga rumah warga dengan tarif mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 250.000 untuk rombongan.

Untuk sampai ke tempat ini dari Jakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi melalui jalan tol dengan kecepatan sedang diperkirakan  memakan waktu hingga 4 jam. Karena momen menarik itu terjadi pada pagi hari, disarankan pengunjung menginap di sekitar lokasi. (Red 01)

.

 

 

 


Share this article

Related posts