Artikel ini bermula dari sikap penulis terhadap suatu video yang menampilkan perbincangan para artis papan atas sebut saja Indra Bekti yang berbincang dengan Fitri Tropica. Suatu bagian dalam video tersebut terlontar pertanyaan seputar kehamilan Fitri Tropika tersebut, sebagai artis yang dekat dengan berbagai iming-iming, ditanyakan apakah kehamilan (kedua) tersebut “itu endorse?” Sontak saja dijawab oleh peserta lain bahwa itu adalah bukan melainkan melalui hubungan dengan suaminya.
Entah mengapa, bagian dari perbincangan tersebut mencuri perhatian. Bagaimana tidak, semua yang terlibat dalam acara tersebut telah berkeluarga dan masing-masing mempunyai anak, namun pertanyaan tersebut ternyata terungkapkan. Kemudian terlintas pertanyaan, apa iya setiap kehamilan identik dengan peristiwa biologi termaksud?!
Jika menilik sejarah kehidupan manusia, sebenarnya akan didapat berbagai fakta yang dapat dijadikan referensi untuk menguji terminologi para pesohor tersebut. Meski tidak populer, namun kenyataannya kehidupan manusia tidak lepas dari kejadian yang dapat secara tegas membantahnya.
Beberapa tokoh berikut dapat menjadi refleksi bersama sekaligus bukti nyata bahwa fakta kehamilan sebagai tahapan dari kelahiran manusia sebagai identik dan pasti dari proses hubungan tersebut.
Pertama, Adam. Manusia pertama yang lahir tanpa ayah dan ibu maka secara otomotis tanpa proses kehaliman. Maka demikian sudah barang tentu kelahiran Beliau sebagai Khalifah pertama di muka bumi tersebut tanpa apa perbuatan yang identik dengan hubungan suami istri (biologis).
Kedua, Hawa. Wanita pertama yang tercipta sebagai pasangan Adam dan lahir tanpa proses kehamilan. Dua peristiwa ini menjadi bukti bahwa dua mahluk tersebut terlahir tanpa ada peristiwa senggema bahkan tanpa ibu.
Yang ketiga, Isa. Meski kematiannya masih bersifat polemik, beliau ‘Alaihissalaam lahir tanpa ayah. Meski melalui proses kehamilan, namun misteri keperawanan yang sering dihubungkan dengan fisik, terjawab dengan kelahiran sosok tanpa menodai kesucian.
Demikian ulasan singkat yang diharapkan dapat membawa manfaat. Tidak hendak menggugat metode ilmiah yang diberlakukan dan diyakini secara sombong, namun pertanyaan dalam perbincangan tentang perbuatan perkawinan, kehaliman dan kelahiran memiliki makna dalam kehidupan. (***)
Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)
Disclamer : Seluruh tulisan yang termuat, merupakan tanggung jawab pengirim yang diakui sebagai penulis dan bukan tanggung jawab pengelola media ini.