Mengenal Danantara Indonesia Lebih Dekat

Danantara Indonesia (Gambar Istimewa)

Share this article

leonews.co.id – Tak banyak orang tau tentang Daya Anagata Nusantara atau yang sering disebut sebagai Danantara Indonesia.

Untuk diketahui, bahwa Danantara Indonesia, adalah Lembaga dana investasi yang dibentuk oleh pemerintah  di Jakarta pada bulan Oktober 2024.

Sedangkan nama “Danantara Indonesia” yang disematkan pada lembaga investasi ini, ditentukan langsung oleh Presiden RI Parbowo Subianto.

Tidak main-main, lembaga ini dibentuk oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk mengonsolidasi dan mengoptimalisasi investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Berkaitan dengan nama yang dipasang mentereng pada lembaga tersebut, menurut Presiden Prabowo Subianto  bahwa Daya Anagata Nusantara artinya  “Daya” berarti energy.

“Anagata” berarti masa depan, dan “Nusantara” merujuk pada Indonesia,” katanya..

Sehingga secara keseluruhan, kata Presiden Prabowo,  lembaga ini  mencerminkan energi dan potensi dari Indonesia di masa depan.

Badan ini terutama beroperasi melalui dua perusahaan induk, yakni Biro Klasifikasi Indonesia sebagai holding operasional dan Indonesia Investment Authority sebagai holding investasi.

Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berada di Sentra Mandiri, Jalan Raden Panji Soeroso 2-4, Jakarta Pusat.

BPI Danantara berperan mengonsolidasikan aset-aset pemerintah.

Tujuannya agar aset-aset tersebut terintegrasi dan efisien sehingga bisa diterapkan untuk kebijakan investasi nasional.

Untuk mencapai tujuan strategisnya, Danantara Indonesia mengelola investasi nasional dan berkomitmen untuk mendorong transformasi ekonomi dengan pendekatan profesional dan menerapkan good governance.

Lembaga ini, memiliki komitmen untuk meningkatkan efisiensi aset, menarik investasi global, dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor strategis, sehingga menciptakan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto menyebutkan, lembaga investasi ini memiliki Visi, sebagai pengelola investasi terkemuka, di mana BUMN strategis akan menjadi enabler penempatan investasinya,

Danantara Indonesia, kata Presiden Prabowo akan mendorong transformasi ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan badan Sovereign Wealth Fund berskala dunia, mendukung pembangunan nasional dan menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lembaga investasi bentukan pemerintah Indonesia ini, memiliki misi akan mengelola kekayaan negara secara profesional, transparan, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip good governance.

Hal ini dilakukan untuk mendorong kesejahteraan rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 dan misi Asta Cita.

Dikutip dari laman Portal Informasi Indonesia, nantinya, Danantara akan berjalan dengan acuan konsep yang digunakan oleh Temasek Holdings Limited, badan investasi milik Singapura.

Sementara peran Danantara akan hampir sama dengan INA (Indonesia Investment Authority), namun dengan cakupan yang lebih luas.

Danantara nantinya akan menjadi  super holding berskala besar yang mengendalikan berbagai perusahaan di berbagai sektor industri.

Nantinya Danantara, akan menjadi perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan BUMN.

Dalam operasinya Danantara memiliki sejumlah aturan serta undang-undangnya yang dibuat oleh Presiden Prabowo Subianto:

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30/2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, bahwa Danantara Indonesia bukan sekadar badan pengelola investasi.

”Tapi lebih dari itu,  lembaga ini harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia,” tegas Presiden Prabowo.

Danantara akan menjadi super holding dari berbagai BUMN, termasuk akan menjadi perusahaan induk dari berbagai perusahaan BUMN Indonesia.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga Chef Operating Officer (COO) Danantara,  Dony Oskaria mengatakan bahwa lembaga investasi ini  membawahi 888 BUMN.

Kendati begitu, dikabarkan terdapat tujuh BUMN yang masih akan dikonsolidasikan terlebih dahulu.

Ketujuh BUMN tersebut, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PLN, Pertamina, Mining Industry Indonesia, Telkom Indonesia, dan Bank Negara Indonesia.

Ditegaskannya, bahwa Danantara mempunyai cita-cita besar untuk menghadirkan investasi sebanyak mungkin dan membuka lapangan kerja melalui pengelolaan laba BUMN yang profesional.

“Dengan Danantara maka Indonesia bisa melakukan investasi tanpa terus bergantung kepada pihak asing, banyak proyek strategis yang telah diproyeksikan pada segmen hilirisasi,” katanya saat memberikan kuliah umum di kampus Universitas Andalas (Unand) di Padang, Sumatera Barat, dikutip Jumat 13 Juni 2025. (Wisnu Bangun)

Dirangkum dari berbagai sumber

Nara Hubung 085311123401


Share this article

Related posts

Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, TNI dan ADF Gelar Fase FTX Bhakti Kanyini Ausindo 2025

Dinkes Banten : Pneumonia Menjadi Ancaman Serius Bagi Balita

Dinkes Banten Imbau Masyarakat Waspada Wabah Chikungunya